BSIP PENERAPAN DORONG PERLUASAN AREAL TANAM PADI DI PROVINSI BALI
Menindaklanjuti Kepmentan 194 Tahun 2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan Kementerian Pertanian, Kepala BSIP Penerapan Dr. Syamsuddin selaku penanggungjawab Provinsi Bali didampingi Kepala BSIP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP. melakukan pendampingan dan verifikasi lapang kegiatan pompanisasi dan perluasan areal tamam padi
Kegiatan dimulai dengan diskusi dan verifikasi lapang bersama pihak terkait pada Minggu (17/03) di Kabupaten Tabanan. Turut hadir dalam kegiatan ini Kadis Pertanian Provinsi Bali, Kadis Pertanian Kabupaten Tabanan, Balai Wilayah Sungai Bali-Panida, Penyuluh dan Pakaseh (Ketua Subak) di Kecamatan Selemadeg Timur.
"Indonesia Terancam Darurat Pangan" begitulah highlight yang disampaikan dalam diskusi dengan didukung trend data yang menunjukan adanya penurunan luas pertanaman padi hingga pada titik rata-rata perbulan di bawah satu juta hektar.
Oleh karena itu Menteri Pertanian mengintruksikan untuk bergerak bersama seluruh pihak untuk menjaga produksi stabil salah satunya dengan perluasan areal tanam.
Kepala BSIP Penerapan dalam arahannya menyampaikan, Bali diprediksi BMKG akan memasuki musim kemarau di bulan April sehingga sekarang fokus pengelolaan air dan mempersiapkannya menjadi prioritas. "Berbagai sektor bisa ditunda, tapi tidak untuk pangan. Karena tidak mungkin ada yang bisa menahan lapar", tegas Dr. Syamsuddin
Upaya perluasan areal tanam ini dilakukan dengan pengusulan sumur bor yang diharapkan dapat mengairi lahan tadah hujan seluas 1600 hektar. Di sela kunjungan, Kepala BSIP Penerapan sempat mengunjungi lokasi pemasangan di Subak Aseman 3 dan 4. Dalam kunjungan ini diputuskan akan dipasang sumur bor piloting yg dalam jangka pendek diharapkan dapat mengairi lahan secara maksimal di subak tersebut.